Apa Itu Excavator?

Apa Itu Excavator?

Excavator, atau dalam Bahasa Indonesia sering disebut "ekskavator" atau "bego", adalah alat berat yang terdiri dari lengan (boom), lengan bawah (stick atau arm), keranjang (bucket), dan kabin yang berputar 360 derajat di atas roda rantai (track shoe). Mesin ini adalah alat berat fundamental dalam dunia konstruksi, pertambangan, kehutanan, dan banyak lagi karena kemampuannya yang serbaguna dalam melakukan pekerjaan penggalian (ekskavasi), memindahkan material, dan menghancurkan.

Intinya, excavator adalah "tangan raksasa" yang dikendalikan oleh operator dari dalam kabin untuk melakukan pekerjaan berat yang tidak mungkin dilakukan oleh tenaga manusia.

Fungsi dan Kegunaan Excavator

Fungsi utama excavator adalah untuk menggali. Namun, dengan mengganti attachment (alat kerja) yang terpasang pada stick, fungsinya menjadi sangat luas:

1. Penggalian (Excavating): Menggali parit, fondasi, lubang untuk basemen, atau saluran.

2. Pemuatan (Loading): Memuat material yang telah digali (seperti tanah, batu, atau pasir) ke dalam truk dump.

3. Pembongkaran (Demolition): Merobohkan bangunan atau struktur menggunakan attachment khusus seperti hydraulic breaker (palu godam).

4. Pengerukan (Dredging): Membersihkan dan mengeruk sedimen dari dasar sungai, danau, atau laut.

5. Pemadatan (Compaction): Memadatkan tanah menggunakan attachment compactor.

6. Penanganan Material (Material Handling): Mengangkat dan memindahkan material berat seperti pipa atau balok beton.

7. Kehutanan (Forestry): Memotong dan memindahkan kayu gelondongan dengan attachment grapple dan shear.

8. Pemotongan (Cutting): Memotong aspal, beton, atau logam dengan attachment rock cutter atau concrete cutter.

Jenis-Jenis Excavator

Excavator dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor:

1. Berdasarkan Ukuran

• Excavator Mini/Micro: Bobot di bawah 7 ton. Cocok untuk proyek renovasi rumah, landscaping di area sempit, dan pekerjaan di dalam ruangan.

• Excavator Standar/Medium: Bobot antara 7 hingga 45 ton. Jenis yang paling umum digunakan untuk konstruksi jalan, bangunan, dan drainase.

• Excavator Besar/Berat: Bobot di atas 45 ton. Digunakan untuk proyek skala besar seperti pertambangan (disebut mining excavator) dan quarry (penambangan batu).

2. Berdasarkan Roda Penggerak

• Crawler Excavator: Menggunakan roda rantai (track). Jenis ini paling dominan karena stabilitasnya sangat tinggi di medan lunak, berlumpur, dan tidak rata. Kelemahannya, kecepatan berpindahnya lambat.

• Wheeled Excavator: Menggunakan roda karet. Cocok untuk proyek di perkotaan dengan permukaan keras seperti aspal karena perpindahannya cepat dan tidak merusak jalan. Namun, stabilitasnya lebih rendah dibanding crawler.

3. Berdasarkan Sistem Operasi

• Hydraulic Excavator: Menggunakan tenaga hidrolik untuk menggerakkan seluruh bagiannya. Ini adalah jenis yang paling modern dan umum digunakan saat ini.

• Cable-Operated Excavator: Menggunakan sistem katrol dan kabel. Merupakan tipe lama, tetapi masih digunakan dalam beberapa aplikasi spesifik karena tenaganya yang sangat besar.

4. Berdasarkan Desain dan Aplikasi Khusus

• Long-Reach Excavator: Memiliki boom dan stick yang sangat panjang untuk menjangkau area yang jauh, seperti pengerukan sungai dalam atau pembongkaran dari jarak aman.

• Amphibious Excavator: Didesain khusus untuk bekerja di perairan atau rawa-rawa, dilengkapi dengan ponton (pelampung) di bagian track-nya.

• Powerline Excavator: Memiliki undercarriage yang sangat tinggi untuk bekerja dengan aman di sekitar kabel listrik tegangan tinggi.

Komponen Utama Excavator

Sebuah excavator terdiri dari dua bagian utama: Undercarriage (bagian bawah) dan Upperstructure (bagian atas yang dapat berputar).

A. Undercarriage (Bagian Bawah)

Bagian yang menopang seluruh berat mesin dan membantunya bergerak.

1. Track Frame: Rangka tempat track shoe terpasang.

2. Track Shoe: Rantai logam yang menjadi "roda" excavator. Terbuat dari baja keras untuk ketahanan.

3. Sprocket: Roda gigi yang menggerakkan track shoe.

4. Idler: Roda penjaga di bagian depan untuk mengencangkan track.

5. Roller: Roda-roda kecil yang membuat track dapat berjalan dengan mulus di atas frame.

B. Upperstructure (Bagian Atas yang Berputar)

Bagian ini berisi semua komponen penggerak dan operasional.

1. Kabin (Cab): Ruang kontrol tempat operator bekerja. Dilengkapi dengan joystick, pedal, dan panel kontrol.

2. Boom (Lengan Utama): Lengan utama yang terpasang pada upperstructure. Bergerak naik dan turun.

3. Stick/Arm (Lengan Bawah): Lengan yang menghubungkan boom dengan bucket. Mengontrol jarak jangkauan.

4. Bucket (Keranjang): Attachment utama untuk menggali dan memuat. Memiliki "gigi bucket" (bucket teeth) yang dapat diganti.

5. Hydraulic Cylinder: Silinder hidrolik yang berfungsi sebagai otot untuk menggerakkan boom, stick, dan bucket. Terdapat tiga silinder utama: boom cylinder, arm cylinder, dan bucket cylinder.

6. Swing Mechanism: Mekanisme yang memungkinkan upperstructure berputar 360 derajat secara halus. Terdiri dari swing motor dan swing bearing.

7. Counterweight: Pemberat di bagian belakang untuk menyeimbangkan beban berat yang diangkat di bagian depan.

8. Engine (Mesin): Sumber tenaga utama, biasanya mesin diesel, yang menggerakkan seluruh sistem hidrolik.

9. Hydraulic Pump & Tank: Pompa yang menekan oli hidrolik untuk dialirkan ke silinder dan motor hidrolik, serta tanki yang menyimpan oli hidrolik.

10. Attachment Point (Quick Coupler): Titik sambungan yang memungkinkan bucket diganti dengan attachment lain dengan cepat dan mudah.

Dengan memahami jenis, fungsi, dan komponennya, kita dapat melihat betapa excavator adalah mesin yang dirancang dengan sangat canggih untuk menjadi tulang punggung dalam berbagai proyek konstruksi dan industri modern.

CV. Jaya Cipta Persada

Solusi Terpercaya Rental, Jual-Beli Alat Berat di JABODETABEK dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, Siap Mendukung Setiap Proyek Anda.