Konstruksi Jalan di Lahan Gambut: Tips dan Alat Berat yang Cocok

Konstruksi jalan di lahan gambut merupakan salah satu proyek paling menantang dalam teknik sipil karena sifat tanah gambut yang lunak, kompresibel, dan mengandung air tinggi.

JCP Admin

7/5/20252 min read

CV. Jaya Cipta Persada

Solusi Terpercaya Rental, Jual-Beli Alat Berat di JABODETABEK dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, Siap Mendukung Setiap Proyek Anda.

Konstruksi Jalan di Lahan Gambut: Tantangan, Tips, dan Alat Berat yang Cocok

Konstruksi jalan di lahan gambut merupakan salah satu proyek paling menantang dalam teknik sipil karena sifat tanah gambut yang lunak, kompresibel, dan mengandung air tinggi. Jika tidak ditangani dengan benar, jalan akan cepat mengalami penurunan (settlement), retak, atau bahkan ambles. Berikut adalah panduan lengkapnya:

1. Karakteristik Lahan Gambut & Tantangan Konstruksi

Sifat Tanah Gambut:

  • Bahan Organik Tinggi (60-95%) → Mudah terurai.

  • Kadar Air Tinggi (bisa >500%) → Sangat lunak saat basah.

  • Kompresibilitas Tinggi → Mudah memadat di bawah beban.

  • Stabilitas Rendah → Rentan terhadap deformasi.

Tantangan Utama:

  1. Penurunan Tanah (Subsidence) karena beban kendaraan.

  2. Daya Dukung Tanah Rendah → Sulit menopang beban konstruksi.

  3. Drainase Buruk → Air tergenang merusak struktur jalan.

  4. Oksidasi & Penguraian Gambut → Menyebabkan jalan amblas.

2. Solusi Teknis untuk Konstruksi Jalan di Gambut

A. Metode Perbaikan Tanah (Soil Improvement)

  1. Stabilisasi dengan Geotekstil

    • Pemasangan geogrid atau geotextile untuk distribusi beban.

  2. Preloading (Pra-Pembebanan)

    • Menimbun tanah sementara (surcharge) sebelum konstruksi jalan.

  3. Vertical Drain (PVD / Wick Drain)

    • Mempercepat pengeringan gambut dengan saluran drainase vertikal.

  4. Soil Replacement (Penggantian Tanah)

    • Mengganti gambut dengan tanah mineral atau pasir.

B. Desain Struktur Jalan yang Cocok

  • Jalan dengan Lapisan Penahan (Base Course Tebal)

    • Contoh: Lapis pondasi batu pecah (crushed stone) + geotextile.

  • Konstruksi Raft Foundation (Jalan di Atas "Rakit")

    • Menggunakan slab beton bertulang untuk distribusi beban merata.

  • Jalan Kayu atau Panel Modular (Untuk area sangat lunak).

3. Alat Berat yang Cocok untuk Lahan Gambut

Karena tanah gambut lunak dan tidak stabil, alat berat konvensional seperti bulldozer biasa bisa tenggelam. Berikut alat berat yang direkomendasikan:

A. Alat untuk Pekerjaan Awal

  1. Amphibious Excavator (Excavator Amfibi)

    • Roda atau track lebar untuk tekanan tanah rendah.

    • Contoh: Hitachi Zaxis 210 LC-5 Super Long Front.

  2. Swamp Bulldozer (Bulldozer Rawa)

    • Track ekstra lebar untuk mengurangi sinkage.

    • Contoh: Caterpillar D6K2 LGP (Low Ground Pressure).

B. Alat untuk Stabilisasi Tanah

  1. Vibroflot Machine (Vibro Compactor)

    • Memadatkan tanah dengan getaran.

  2. Pile Driver (Mesin Pancang)

    • Memasang tiang pancang untuk jalan elevated.

C. Alat untuk Konstruksi Jalan

  1. All-Terrain Crane

    • Untuk memasang geotextile dan material timbunan.

  2. Dump Truck dengan Ban Khusus (Swamp Tire)

    • Mengangkut material timbunan (pasir, batu).

  3. Asphalt Paver dengan Track (Bukan Roda)

    • Untuk menghampar aspal di tanah lunak.

4. Tips Penting dalam Konstruksi Jalan Gambut

  1. Hindari Overloading → Gunakan alat berat dengan ground pressure rendah.

  2. Perkuat Drainase → Buat saluran air untuk hindari genangan.

  3. Lakukan Soil Test → Analisis kedalaman gambut sebelum konstruksi.

  4. Gunakan Material Timbunan Berkualitas (Pasir, agregat kasar).

  5. Monitor Settlement → Pasang alat pengukur penurunan tanah.

5. Studi Kasus: Jalan Gambut di Indonesia & Malaysia

  • Trans-Kalimantan Highway (Indonesia):

    • Menggunakan geotextile + vertical drain untuk stabilisasi.

  • Jalan Raya Gambut Sarawak (Malaysia):

    • Metode soil replacement + preloading.

Kesimpulan

Membangun jalan di lahan gambut memerlukan:
Alat berat khusus (amfibi, LGP, swamp tire).
Teknik stabilisasi tanah (geotextile, PVD, preloading).
Desain jalan yang tepat (lapisan tebal, raft foundation).

Jika tidak dilakukan dengan benar, risiko jalan cepat rusak dan biaya perbaikan tinggi sangat besar. Perencanaan geoteknik yang matang adalah kunci keberhasilan!