Standar K3 dalam Penggunaan Crane untuk Proyek Konstruksi Tinggi

20% kecelakaan konstruksi tinggi disebabkan oleh kesalahan operasi crane! Bagaimana memastikan keselamatan saat mengangkat beban puluhan ton di ketinggian?

JCP Admin

4/18/20251 min read

Standar K3 dalam Penggunaan Crane untuk Proyek Konstruksi Tinggi

Crane adalah tulang punggung proyek gedung bertingkat, tetapi risiko collapse, overload, atau falling objects bisa berakibat fatal. Berikut panduan lengkap standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) untuk operasi crane aman:

1. Persyaratan Operator Crane yang Kompeten

✅ Sertifikasi resmi (dari Kemnaker RI/Lembaga terakreditasi).
✅ Pelatihan rutin termasuk simulasi darurat.
✅ Pemeriksaan kesehatan (bebas buta warna, gangguan keseimbangan, dll.).

2. Inspeksi Crane Sebelum Operasi

Setiap hari, lakukan "3 Lapis Pemeriksaan":
🔍
Visual Check: Kerusakan struktural, kabel baja aus, kebocoran hidrolik.
📊
Functional Test: Sistem rem, limit switch, alarm overload.
📝
Documentation Review: Laporan inspeksi terakhir dan izin operasi.

3. Standar Beban Aman

⚖️ JANGAN melebihi SWL (Safe Working Load) – Sesuai tabel kapasitas pabrikan.
⚠️
Faktor lingkungan: Angin >20 knot? Hujan deras? STOP operasi!
📌
Gunakan alat bantu: Load moment indicator (LMI) & anemometer wajib aktif.

4. Zona Bahaya & Pengaturan Area

🚧 Batas radius ayunan crane (min. 1,5x tinggi bangunan).
🔴 Sinyal hand & radio komunikasi antara operator, rigger, dan signalman.
👷 Helm, harness, dan safety net wajib dipakai tim di bawah crane.

5. Prosedur Darurat

🆘 Rencana tanggap darurat untuk skenario:

  • Kabel putus

  • Crane miring

  • Beban terjatuh
    ⏱ Latihan evakuasi bulanan bersama seluruh tim.

Kesalahan Fatal yang Sering Terjadi :

❌ Mengabaikan jadwal perawatan crane.
❌ Memotong prosedur pre-lift meeting.
❌ Mengangkat beban tanpa weight calculation.

CV. Jaya Cipta Persada

Solusi Terpercaya Rental, Jual-Beli Alat Berat di JABODETABEK dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, Siap Mendukung Setiap Proyek Anda.